Jumat, 23 Januari 2009

Ada Anak Bertanya Pada Om Google...


Herry Fitriyadi, S.Pd. - Guru SMKN 2 Amuntai


Hari-hari ini pada saat berkeliling kota Amuntai, barangkali kita sempat menyaksikan pemandangan yang tidak seperti biasanya yaitu keberadaan Warnet (Warung Internet) yang cukup banyak pengunjungnya, mulai pagi, siang, atau bahkan sampai dinihari. Para netters-mania mulai anak-anak sampai orang dewasa tampak cukup betah untuk surfing di dunia maya, sepertinya menunjukkan bahwa antusias ini tidak dibatasi oleh usia. Mungkin sekarang chatting, browsing situs web/blog, atau bermain game-online akan menjadi perilaku baru, selain SMS, baca koran, atau nonton TV.

Internet dan Perubahan Pola Belajar

Internet sebagai sebuah jaringan raksasa yang menghubungkan berjuta-juta komputer di dunia tidak saja berfungsi sebagai medium untuk tukar-menukar informasi secara cepat dan murah, namun telah menjadi gudang pengetahuan yang tak ternilai harganya, yang memungkinkan seseorang untuk berkelana kemana saja untuk mencari sumber pengetahuan, berinteraksi dengan para ilmuwan dan profesor terkemuka, mengakses ragam perpustakaan kelas dunia, dan lain sebagainya, tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Barangkali teman-teman guru sudah ada yang menemui perubahan pola belajar anak didiknya terutama dalam hal mengakses informasi, dimana internet sudah menjadi referensi dan tidak lagi mengacu pada buku teks semata. Jangan heran jika anak-anak kita begitu akrab dengan Om Google atau Paman Yahoo atau Tante Wiki atau Acil Alta, yang memungkinkan mereka memperoleh informasi secara cepat dan lengkap, bahkan mungkin lebih dari yang dimiliki gurunya. Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk dokumen, gambar, audio, maupun video. Sebagai contoh begitu cepat dan lengkapnya informasi tersebut didapat, hanya dengan mengetik Borobudur, maka kita bisa membandingkan hasil pencarian oleh search engine (mesin pencari) situs web. Pada search engine Google menunjukkan ditemukannya ± 779.000 artikel ataupun dokumen (dalam berbagai format file) yang memuat kata Borobudur.

Pada search engine Yahoo menunjukkan ditemukannya ± 259.000 artikel/dokumen.

Pada search engine Wikipedia langsung menunjuk pada artikel/dokumen yang lebih spesifik.

Pada search engine Altavista menunjukkan ditemukannya ± 2.660.000 artikel/dokumen.

Hasil yang ditampilkan oleh search engine adalan link dengan situs-situs yang memuat kata Borobudur tersebut. Sementara angka penemuan tersebut tentu akan terus bertambah dari hari ke hari, sejalan dengan bertambahnya jumlah file yang diletakkan pada komputer yang terhubung ke jaringan internet.

Hal di atas baru satu contoh pencarian satu kata saja, bisa dibayangkan jika kita lakukan pencarian materi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang kita ajar, maka betapa kaya dan bervariasinya informasi yang bisa kita jadikan sumber belajar dalam proses pembelajaran di kelas. Satu hal yang boleh ditunggu saat ini yaitu menghadirkan internet di dalam kelas - internet goes to classroom, mungkinkah? Atau minimal internet goes to school? Tampaknya hal itu akan segera terwujud dengan melihat antusias netters dari kalangan pelajar serta fenomena meningkatnya jumlah penjualan notebook/netbook, maka bukan tidak mungkin dalam waktu dekat ini akan semakin bertambah jumlah anak didik kita yang membawa notebook/netbook ke sekolah.

Semoga saja sekolah cepat menyikapi hal ini. Tentu yang menjadi kebutuhan utama adalah penyediaan akses internet tersebut dan sudah pasti akan berhubungan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Untuk akses internet dapat memanfaatkan Jardiknas yang sudah ada di daerah kita atau bisa juga menggunakan layanan provider selular. Beberapa sekolah yang sudah terhubung dengan Jardiknas dan ICT Kab. HSU tentunya sudah mempunyai modal penting untuk membuat rencana pengembangan lebih lanjut, ringkasnya dari yang minimal yaitu tersedianya akses internet di ruangan tertentu di sekolah (lab. komputer/ perpustakaan/ruang guru) sampai yang ideal yaitu tersedianya akses internet di seluruh lingkungan sekolah (free hotspot) hingga terwujudnya e-learning baik di dalam maupun di luar kelas.

Disini tentunya diharapkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, misalnya berupa pemberian bantuan akses internet bagi semua sekolah maupun memfasilitasi pelatihan internet bagi guru. Bagi teman-teman guru yang sudah familiar dengan internet, sudilah kiranya meluangkan sedikit waktu untuk mengajarkannya kepada rekan sejawat, agar semua guru minimal punya 1 buah alamat e-mail dan mengetahui cara browsing ke situs web.

Internet Sehat

Tentu saja tidak seluruh isi di internet dapat bermanfaat, kita harus waspada karena sifatnya yang cenderung bebas dan hampir tanpa kontrol, maka ada saja materi/isi yang bersifat negatif seperti: pornografi, perjudian, penipuan, sadisme, rasialisme, virus komputer hingga pelecehan seksual. Yang harus kita lakukan disini adalah senantiasa membimbing anak didik kita agar dapat menggunakan internet dengan baik dan benar saat di sekolah maupun di luar sekolah. Tentu saja kita tidak bisa mengupayakan sendiri hal tersebut, juga dibutuhkan peran orangtua, pengelola warnet, dan masyarakat umumnya. Kita semua memegang peranan yang besar dalam mengajarkan perilaku berinternet yang sehat.

Beberapa situs sehat untuk pendidikan yang menjadi referensi, antara lain:

Untuk TK – SD (berbahasa Inggris)

yahooligans.com, funbrain.com, funschool.com, learningplanet.com

Untuk SMP – SMA (berbahasa Indonesia)

e-dukasi.net, chem-is-try.org, sekolahindonesia.com, beritaiptek.com,

e-smartschool.com

Penutup

Kita berada di era teknologi informasi yang terus berkembang pesat dan entah mau, suka atau tidak, kita seperti dipaksa untuk mengikutinya. Dulu kita baru mencoba beberapa program aplikasi seperti Word, Excel, Power Point yang barangkali masih belum maksimal digunakan, sekarang malah dituntut bisa internet, tahu-tahu punya saudara yang namanya Google, Yahoo, Wiki, Alta, entah apa lagi nanti…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright All Reserved © Komunitas e-Edukasi Kab. Hulu Sungai Utara
Amuntai - Kalimantan Selatan @2008 e-mail: eduhusura@gmail.com